Mengenal Ereveld, Makam Peninggalan Belanda yang Menyimpan Banyak Sejarah dan Berdiri Sejak Tahun 1940 Silam

MojokertoNetwork.com - Pernah terpikir di mana jasad para pahlawan nonpribumi disemayamkan? Apakah jasad mereka dikembalikan kepada keluarganya di negara asalnya? Atau bagaimana pada akhirnya? 

Nah, rupanya untuk jasad para pahlawan yang berjuang di tanah air pun terdapat tempatnya tersendiri. ereveld namanya. Penamaan ereveld merujuk pada Makam Kehormatan Belanda yang dikebumikan di Indonesia. 

Berbeda dengan Kerkhof yang dikhususkan bagi orang Eropa dan sejenis Eropa, ereveld merupakan makam kehormatan bagi para pahlawan yang gugur dalam Perang dunia II. 

Baca Juga: 3 Tanda Kamu Butuh Konsultasi Psikologi, Apa Saja?

Mulanya, makam ini dikelola oleh pengurus Yayasan makam Belanda atau Oorlogs Graven Stichting (OGS) dan telah dikelola sejak 1940 silam. Sebanyak 50.000 orang yang merupakan korban perang dari seluruh dunia telah dimakamkan dan diurus oleh OGS. 

Di Indonesia sendiri terdapat sekira 25.000 makam korban perang, dan dominan 80% dari  total tersebut merupakan warga sipil pria, wanita dan anak yang dimakamkan di tujuh ereveld. Namun dahulu sebelum dimakamkam di ereveld, para korban perang ditempatkan di 22 Makam Kehormatan Belanda yang tersebar di berbagai wilayah. Adapun makam ini dibangun oleh Dinas Pemakaman Tentara Kerajaan Hindia Belanda dengan rentang 1946-1959. 

Ketujuh ereveld ini tersebar di wilayah Jawa, yakni ereveld Menteng dan Pulo (Jakarta), ereveld Pandu (Bandung), ereveld Leuwigajah (Cimahi), ereveld Kalibanteng dan Candi (Semarang), dan ereveld Kembang Kuning (Surabaya). 

Baca Juga: 5 Senam Otak yang Bisa Tingatkan Kekuatan dan Mencegah Penurunan Daya Ingat

Mereka yang dimakamkan di Makam ereveld tidak hanya terdiri dari orang Belanda, terdapat pula perwira Inggris terkemuka yang bergerilya dalam pertempuran 10 November, Aubertin Walter Sothern Mallaby atau Brigjen Mallaby. 

Konsep yang diusung dalam makam ereveld juga tidak seperti makam TPU pada umumnya. Justru ereveld tidak memiliki kesan creepy dan terdapat hamparan rumput hijau yang membentang luas. Sehingga menambah kesan makam layaknya taman yang indah nan asri.**

Penulis: Eva Salsabila Azzahra