Mojokertonetwork.com - Dinas Kebudayaan, Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata (Disbudporapar) Mojokerto">Kabupaten Mojokerto terus berupaya mengoptimalkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) melalui sektor wisata. Salah satu cara yang diterapkan adalah dengan menerapkan digitalisasi seperti e-ticketing dan pembayaran tanpa tunai di sejumlah objek wisata yang dikelola.
Menurut Kepala Disbudporapar Mojokerto">Kabupaten Mojokerto, Norman Handhito, pertumbuhan pesat industri pariwisata di Bumi Majapahit menuntut pemerintah untuk terus menghasilkan terobosan. Salah satu terobosan tersebut adalah dengan menerapkan sistem digitalisasi pada setiap loket destinasi wisata yang dikelola, termasuk digitalisasi bersama Perhutani dalam bentuk e-ticketing.
Objek wisata yang bekerja sama dengan Perhutani, seperti Wanawisata Padusan, Air Terjun Dlundung, dan Petirtaan Jolotundo, tidak lagi menggunakan karcis manual yang dapat menyebabkan kebocoran anggaran. Karcis tersebut akan digantikan dengan sistem e-ticketing dan pihak Disbudporapar akan secara bertahap menghapus karcis tersebut di tempat wisata lainnya, seperti kolam Air Panas dan Ubalan.
Baca Juga: Prediksi Manchester United vs Fulham 19 Maret 2023 : Ten Hag Ingin Ambil Poin MU yang Hilang!
Dengan sejumlah sistem yang diterapkan, Disbudporapar optimistis bahwa tahun ini akan berdampak pada peningkatan PAD sektor wisata yang dikelola. PAD tahun ini ditargetkan mencapai Rp 14,2 miliar, meningkat sebesar Rp 300 juta dibandingkan tahun lalu. Untuk mencapai target tersebut, Disbudporapar akan meningkatkan promosi dan menerapkan sistem pembayaran tiket tanpa tunai untuk menekan kebocoran dan meningkatkan transaksi digital.
Disamping itu, pihaknya juga menargetkan untuk membuka kolam Air Panas VVIP di kawasan Wana Wisata Padusan Pacet sebagai destinasi wisata baru. Namun, Disbudporapar masih menunggu regulasi yang mengatur harga tiket, meskipun mereka akan melakukan uji coba terlebih dahulu sebagai soft opening untuk wisatawan. ***
