MojokertoNetwork - Rencana pembangunan di Rumah sakit Mojokerto kembali gedung IGD dan Poliklinik RSUD Prof Dr Soekandar Mojosari akan berdampak pada pelayanan medis. Apalagi, proyek tersebut telah mengalokasikan dana lebih dari Rp 80 miliar yang akan memakan waktu hingga 8 bulan.
Direktur RSUD Prof Dr Soekandar Mojosari, Dr Djalu Naskutub mengatakan pagu anggaran tersebut lebih tinggi Rp 80 miliar dari APBD 2023 yang terbagi dalam dua paket pekerjaan. Setiap proyek membangun UGD di Rumah sakit Mojokerto terpadu senilai Rp 40,8 miliar dan Poliklinik terpadu senilai Rp 39 miliar.
Djalu mengatakan, dua paket proyek fisik tersebut kini telah menyelesaikan tahap perencanaan. Dan, dalam waktu dekat, akan disiapkan untuk dilelang. "Persiapan sudah selesai, minggu ini akan kami dorong ke ULP (unit pelayanan pengadaan barang publik)", jelasnya kemarin (22/1).
Baca Juga: Kedapatan Panggilan Wawancara PPS! Pengantin Baru Mojokerto Rela Tinggalkan Resepsi Pernikahan!
Dalam proses tender, RSUD Prof Dr Soekandar Mojosari juga menyiapkan pengalihan layanan sementara untuk layanan medis tersebut. Sebab, kata Djalu, dua pekerjaan fisika itu diperkirakan memakan waktu hingga 240 hari kalender atau delapan bulan untuk renovasi Rumah sakit Mojokerto.
“Karena layanan harus tetap berjalan, kami akan memindahkan UGD dan Poliklinik RSUD Prof Dr Soekandar Mojosari jika sudah ditetapkan nanti,” katanya. Ia mengatakan paket pembangunan Poliklinik akan dibangun di SD lama di Mojosari. Sejak pindah pada tahun 2019, fasilitas pendidikan dasar telah digunakan oleh Guru Besar. Soekandar sebagai Poliklinik. “Karena ruang kelasnya sudah tua, tidak memenuhi standar pelayanan kepolisian,” tambah Djalu.
Rencananya, gedung SDN lama di Jalan Hayam Wuruk akan dirobohkan dan dibangun kembali menjadi Poliklinik terpadu berlantai empat. Gedung ini akan menampung 19 layanan Poliklinik serta klinik dan ruang kesehatan. Selain itu, gedung IGD juga didesain ulang seluruhnya dengan empat lantai. Selain departemen gawat darurat, itu menggabungkan departemen perawatan intensif neonatal komprehensif (PONEK), departemen darurat neonatal, dan ruang operasi darurat.
Baca Juga: Daftar Program Kartu Prakerja 2023, Peserta Peroleh Bantuan Rp 4,2 Juta
Untuk itu, tambah Djalu, pihaknya kini tengah bersiap memindahkan layanan darurat ke tempat parkir sisi timur RSUD Prof Dr Soekandar Mojosari. Sedangkan seluruh pelayanan Poliklinik juga sudah dipindahkan ke gedung utama, menggunakan ruang rawat inap lama dan ruang operasi lama. “Ada sedikit kehebohan, tapi pemberian layanan hanya sementara,” kata Djalu. ***
Artikel Terkait
MUI Jember Terbitkan Fatwa Joget Pargoy Haram, Begini Awal Mula Kemunculannya
Instagram Rilis Fitur Quiet Mode, Ungkap Manfaatnya Bagi Kesehatan Mental
Juventus Dihukum Pengurangan 15 Poin, Posisi Di Klasemen Langsung Merosot!
Keren! Samsung Galaxy A14 5G, Cuma Harga Rp 2 Juta-an Sudah Dapatkan Spek Dewa
Sri Mulyani Siapkan Dana Perlinsos Rp 476 Triliun untuk Tahun 2023
Daftar Program Kartu Prakerja 2023, Peserta Peroleh Bantuan Rp 4,2 Juta
Dua Tahun Bersama Sinetron Ikatan Cinta, Amanda Manopo Akhirnya Pamit
Jangan Lakukan Ini Saat Perayaan Tahun Baru Imlek! Mitosnya Bisa Pengaruhi Keberuntungan Sepanjang Tahun
Gong Xi Fa Cai Artinya Bukan Selamat Tahun Baru Imlek, Lalu Apa?
Pengertian Puasa Qadha Beserta Hukumnya dalam Islam