MojokertoNetwork - Nani Wijaya dimakamkan di TPU Karang Tengah Bogor, Jawa Barat pada Kamis (16 Maret 2023) pukul 13.15 WIB. Anak, cucu dan keponakan menemani almarhum ke tempat peristirahatan terakhirnya.
Setelah prosesi pemakaman selesai, Cahya Kamila, putra Nani Wijaya, menceritakan penyakitnya dan peristiwa yang menyebabkan kematian almarhum. Ini lebih banyak. Lanjut membaca!
1. Nani Wijaya mengalami penyumbatan di otaknya
Nina Kartika menjelaskan penyakit ibunya Nani Wijaya. Dia mengatakan ibu memiliki penyumbatan di otaknya. Penyakit ini berkembang menjadi Pneumonia.
Baca Juga: Waduh! Bekas Petinggi Kampus di Kota Mojokerto Ditahan Kejaksaan, Kenapa?
“Ibu mengalami kesulitan bernapas saat itu karena berada di tempat tidur dalam waktu lama, sehingga paru-parunya bermasalah. Pasalnya, tubuh bagian kiri sang ibu tidak bisa bergerak dalam waktu lama karena suatu penyakit. Ada sumbatan di otaknya,” kata Nina usai pemakaman mendiang Nani Wijaya, Kamis (16/3/2023). Nina menjelaskan, banyak penyakit lain yang mudah berkembang seiring bertambahnya usia. “Jadi semacam proses karena faktor usia yang menyebabkan Pneumonia itu terjadi,” imbuhnya.
2. Nani Wijaya menderita sesak nafas dua hari sebelum meninggal
Nina menambahkan, almarhum diberi oksigen sebelum meninggal. Saat kondisi Nani Wijaya semakin parah, ia bahkan mengalami gangguan pernapasan. "Baru dua hari saya pasang oksigen, sepertinya ibu kesulitan. Jadi saya pasang oksigen, mulai kecil, sedang, besar, kita semua berusaha," imbuhnya.
Anak Cahya Kamila mengatakan kondisi Nani Wijaya terus memburuk dua minggu sebelum kematiannya. Sehingga banyak terbentuk bakteri pada mayat tersebut.
"Sudah dua minggu ini (kondisi) makin parah, tekanan darah rendah terus, infeksi tidak sembuh-sembuh, akhirnya ada bakteri, apa nama bakterinya, akhirnya terus berkurang," kata Cahya. ditambahkan.
Baca Juga: Sebelum Ditangkap Ajudan Pribadi Ternyata Sudah Mangkir 2 Kali Panggilan Polisi
3. Kata teman Nani Wijaya membutuhkan 10 kantong darah
Rina Hasyim, sahabat Nan ditemui di rumah duka dan menyampaikan bahwa almarhum membutuhkan 10 kantong darah golongan O.
"Dia minta darah katanya 10 kantong. Golongan darahnya sama, kemarin dia minta golongan darah O. Saya bilang golongan darah O tapi karena sudah tua tidak bisa," kata Rina. Di sisi lain, Connie Sutedja mengungkapkan, seharusnya Nani Wijaya menerima kantong darah hari ini.
“Tapi kemarin PMI pusat akhirnya ditanya langsung. Dia mendapatkannya hari ini, dia ingin transfusi darah tetapi tidak ada yang terburu-buru. Saya benar-benar tulus," tambahnya.
Artikel Terkait
Mengenal Ereveld, Makam Peninggalan Belanda yang Menyimpan Banyak Sejarah dan Berdiri Sejak Tahun 1940 Silam
Bantu Krisis Ekonomi Internasional, IMF Naikkan Limit Tahunan 200 Persen dan Limit Kumulatif 600 Persen
Inilah Top 3 Perusahaan Konsultan Manajemen di Dunia, Ada McKinsey, BCG Hingga Bain
Prediksi Real Betis vs Manchester United : Akankah MU Menunjukkan Taringnya di Liga Europa?
Simak Cara Lapor SPT Tahunan, Masayarakat Wajib Pajak Wajib Tahu!
Prediksi Real Madrid vs Liverpool di Liga Champions : Madrid WO Pun Liverpool Tak Akan Lolos!
Sebelum Ditangkap Ajudan Pribadi Ternyata Sudah Mangkir 2 Kali Panggilan Polisi
Sungguh Mengagetkan, Ternyata Ini Perusahaan Milik Vincent dan Desta!
Waduh! Bekas Petinggi Kampus di Kota Mojokerto Ditahan Kejaksaan, Kenapa?
Kejari Kabupaten Mojokerto Musnahkan Barang Bukti, Sabu 1,6 Kg Bareng Ikfina Fahmawati