Suka Berkebun? Coba Budidaya Buah Semangka Tanpa Biji Varietas Ini!

- Kamis, 16 Maret 2023 | 22:08 WIB
Budidaya buah Semangka tanpa biji
Budidaya buah Semangka tanpa biji

MojokertoNetwork.comSemangka merupakan salah satu buah yang banyak digemari. buah semangka merupakan tanaman tropis yang merambat dan berasal dari daerah di Afrika Selatan. 

Kandungan air yang tinggi dan rasanya yang manis menjadikan buah semangka sangat cocok dikonsumsi pada musim panas. Namun untuk sebagian orang, banyaknya biji dalam buah semangka bisa menganggu kenikmatan ketika memakannya.

Prof. Dr. Hitoshi Kihara merupakan ilmuwan yang menemukan teknik pembenihan semangka tanpa biji. Ia menggunakan teknik mutasi duplikasi.

Baca Juga: Inilah Top 3 Perusahaan Konsultan Manajemen di Dunia, Ada McKinsey, BCG Hingga Bain

Mutasi duplikasi ini adalah upaya dalam melipatgandakan kromosom. Mutasi duplikasi dapat dilakukan dengan menyilangkan semangka tetraploid (4n) dengan diploid (2n) sehingga diperoleh semangka triploid.

buah semangka yang biasa kita makan adalah semangka diploid, sedangkan semangka tetraploid dapat dihasilkan melalui perlakuan pemberian zat kimia kolkisin.

Berikut adalah langkah-langkah umum dalam budidaya buah semangka tanpa biji:

Baca Juga: Inilah 10 Menu Buka Puasa dan Sahur Nikmat! Disajikan Dengan Cara Masak di Rice Cooker

  1. Pilih varietas tanaman semangka tanpa biji yang cocok dengan iklim dan kondisi tanah di daerah Anda. Beberapa varietas populer termasuk Carolina Cross #183, Crimson Sweet, dan Sangria.

  2. Persiapkan lahan tanam dengan melakukan penggemburan tanah dan menambahkan pupuk organik untuk memperbaiki kesuburan tanah.

  3. Tanam bibit semangka pada musim semi atau awal musim panas. Pastikan untuk menanam bibit dengan jarak yang cukup, sekitar 1-2 meter, agar tanaman memiliki ruang yang cukup untuk tumbuh.

  4. Siram tanaman secara teratur, tetapi hindari penyiraman yang terlalu berlebihan yang dapat menyebabkan busuk akar. Periksa kondisi tanah secara berkala untuk memastikan kelembapan yang cukup.

  5. Beri makan tanaman dengan pupuk organik yang tepat sesuai dengan jadwal yang disarankan oleh produsen.

  6. Monitor tanaman secara teratur untuk memastikan tidak ada hama atau penyakit yang menyerang. Jika ditemukan, lakukan tindakan pengendalian yang tepat.

Halaman:

Editor: Anna Wahidatul Wardah

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Cokelat Putih dan Cokelat Hitam, Apa Perbedaannya?

Minggu, 26 Februari 2023 | 21:07 WIB
X